Siapkanpreparat sel hewan dengan cara mengambil sel epitel dengan menggoreskan lapisan dalam pipi dengan menggunakan batang korek api. 6. Warnai semua gambar sesuai hasil pengamatan anda dan berikan keterangan bagian-bagian dari gambar tersebut yang meliputi : dinding sel,membran sitoplasma, dan inti sel. Mikroskop dan Pengamatan SelMikroskop dan Pengamatan SelMikroskop dan Pengamatan SelMikroskop dan Pengamatan SelBiologi mempelajari tentang ilmu yang didasarkan pada hasil PapersLAPRAK BIOLOGI PEMBELAHAN SELpraktikum tentang pengnalan alat, ekosistem etcRobert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Pada bahan ajar ini, akan dibahas lebih jauh mengenai sel dan sistem transport pada membran buku laporan hasil praktikum mata kuliah Biologi laporanpraktikum PERMEABILITAS SEL. Absorsi hara mineral oleh akar tanaman terbagi dalam tiga fase. Pertama adalah difusi dimana hara mineral yang bergerak menuju permukaan sel-sel akar. Fase kedua adalah pertukaran unsur-unsur hara melalaui membran sel. Suatu proses yang melibatkan permebealitas suatu mebrane.
Download Free DOCXDownload Free PDFLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanLaporan Praktikum Mikroskop Dan Sel TumbuhanIndra JL
Adayang seperti peluru, kubus, poliedris, prisma, memanjang, seperki sangat erat hubungannya dengan fungsinya masing-masing. Mengenai ukuran sel juga bervariasi, balk pada bakteri, tumbuhan, maupun hewan. Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa penampang lintang sel tumbuhan mempunyai ukuran rata-rata 1/1000 – 1/10 mm (10 - 100 µm).
PENGAMATAN SEL TUMBUHAN, SEL EPITEL RONGGA MULUT & PERISTIWA OSMOSIS Disusun oleh 1. 2. 3. 4. 5. Anggraeni Windi Rosari El Medina Aulia Putri Puspita Ayu A P N Yopy Novitasari Zidane Afkarusyawwala Putra XI MIA C / 03 XI MIA C / 08 XI MIA C / 23 XI MIA C / 31 XI MIA C / 32 PEMERINTAH KOTA PEROBOLINGGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 Jl. Soekarno Hatta 137 Probolinggo Telp./Fax. 0335 421566 Website Email KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNYA, penulis dapat menyelesaikan Laporan ilmiah tentang “Pengamatan Sel Bawang Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”. Di dalam laporan ilmiah ini penulis menjabarkan tentang asal- usul sel, penjelasan tentang sel tumbuhan, dsb. Penulis menyadari sungguh bahwa laporan Ilmiah tentang “Pengamatan Sel Bawang Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”.ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna untuk penyempurnaan penulisan laporan ilmiah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan laporan ilmiah ini sampai selesai. Probolinggo, 24 Agustus 2015 Penulis A. LATAR BELAKANG Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. SEJARAH PENEMUAN SEL - Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruangruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. - Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek 1632- 1723 merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup. - Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden ahli tumbuhan, 1804-1881 dan Theodor Schwann ahli hewan, 18101882. Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. - Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Organel- Organel Sel Tumbuhan. Dinding Sel. Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam transportasi berbagai zat. Vakuola. Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai - Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik. - Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya. - Menyimpan sisa- sisa metabolisme. Plastida. Plastida merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan. Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah permukaan sebelah luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru- paru,pembuluh darah,dan rongga yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh linfa disebut yang melapisi rongga tibuh disebut mesotelium. Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars demikian,sel ini dapat melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan proses pengeluaran dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh. Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah permukaan sebelah luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru- paru,pembuluh darah,dan rongga yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh linfa disebut yang melapisi rongga tibuh disebut mesotelium. Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars demikian,sel ini dapat melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan proses pengeluaran dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh. B. RUMUSAN MASALAH a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan Pertanyaan 1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan! 2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel tumbuhan dan sel hewan! 3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan terdapat lisosom, apakah fungsi kedua organella tersebut sama / menggantikan, jelaskan! 4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding sel hewan? Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap dan tidak beraturan. b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. Pertanyaan 1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang merah atau sel daun Rhoco discolor pada gambar 1 dan 2? Jelaskan! 2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor gambar 2 setelah diberi larutan gula 20% segera ditetesi kembali dengan air, apakah yang terjadi? Jelaskan! 3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif! C. TUJUAN 1. Pengamatan Sel Tumbuhan Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan. 2. Plasmolisis Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. D. TANGGAL & TEMPAT PRAKTIKUM 1. Tanggal Senin, 24 Agustus 2015 2. Tempat Laboraturium Biologi SMA Negeri 1 Probolinggo E. KAJIAN PUSTAKA 1. Diakses tanggal 21 Agustus, 2001, 2. Diakses tanggal 21 Agustus, 2003, dan_Tumbuhan/ 3. Diakses tanggal 21 Agustus, 2044, 4. Diakses tanggal 21 Agustus, 2045, 5. Diakses tanggal 21 Agustus, 2046, 6. Diakses tanggal 21 Agustus, 2050, 7. Diakses tanggal 21 Agustus, 2055, F. ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop 2. Gelas benda 3. Gelas penutup 4. Silet 5. Pipet 6. Gunting 7. Lapisan sel bawang merah 8. Daun Rhoeo discolor 9. Larutan metilen biru 10. Tusuk gigi 11. Aquades 12. Larutan Gula 20% G. PROSEDUR KERJA a. Bawang Merah 1. Membelah bawang merah menjadi dua bagian menggunakan silet. 2. Kemudian mengupas bagian dalam bawang merah hingga menjadi bagian yang sangat tipis. 3. Mengambil bagian bawang merah yang sangat tipis tersebut dengan hati-hati menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkan diatas preparat. 4. Meneteskan sedikit air akuades diatas preparat. 5. Meletakkan preparat pada meja preparat. 6. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 7. Lalu mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 8. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 9. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel b. Rhoeo discolor 1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya. 2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel c. Sel Epitel Pipi 1. Korek bagian dalam dari pipi dengan tusuk gigi yang bersih. 2. Meletakkan hasil korekandengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel d. Osmosis Rhoeo discolor 1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya. 2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes larutan gula 20% di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop digital. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel. 9. Lalu teteskan akuades pada kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi oleh larutan gula 20%. 10. Amati lagi perubahan yang terjadi pada sel. 11. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel. H. HASIL PENGAMATAN a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. Objek Penelitian Gambar Keterangan Epidermis bawang No. Medium Gambar Keadaan sel Keterangan 1. Air Warna ungu nampak Rhoeo discolor ditetesi merah Terdapat ruang sel, memiliki inti sel penuh dan merata. dengansitoplasma. air, sel nukleus, memiliki tumbuhan dalam keadaan hipertonis. Rhoeo discolor 2. Larutan Gula 20% Epitel rongga mulut Memiliki dinding sel, pigmen antosianin, sel penutupguard cells Warna ungu menjadi Rhoeo discolor setelah dan kloroplas stomata. tidak merata, pergantian medium mengumpul di tengah menjadi larutan gula atau tepi, 20%, sel tumbuhan menunjukkan adanya dalam keadaan pelepasan membran hipotonis, sehingga Tidak mempunyai dinding sel 3. Air setelah ditetesi larutan gula 20% sel dari dinding sel. mempunyai terjadi plasmolisis. sehingga bentuk yang Warna ungu nampak Rhoeo discolor ditetesi tidak tetap dan mudah berubah – penuh dan merata lagi. dengan air yang ubah bentuknya, tersusun oleh inti sebelumnya sudah sel, membran sel dan sitoplasma. ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis. I. ANALISIS DAN PEMBAHASAN a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan 1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan! Sel Tumbuhan Memiliki dinding sel karena Tidak Sel Hewan memiliki dinding sel bentuknya relatif tetap karena bentuknya tidak tetap Memiliki plastida kloroplas, Tidak memiliki plastida karena kromoplas, dan leukoplas berwarna gelap karena berwarna hijau dan ungu Berukuran lebih besar dari sel Berukuran lebih kecil dari sel hewan tumbuhan 2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel tumbuhan dan sel hewan! Pembeda Vakuola Sel Tumbuhan Berukuran besar dan Sel Hewan Berukuran kecil dan banyak  - ada yang tidak ada    Tinggi karena tidak Lisosom Sentrosom Glioksisom Badan Mikro Matriks Ekstraselular Elastisitas Jaringan Letak Nukleus Organel Respirasi Simpanan Energi Rendah karena terdapat dinding sel Berada di pheriperal sitoplasma Kloroplas dan Mitokondria Berbentuk zat tepung mempunyai dinding sel Berada di tengah sel Mitokondria Berbentuk butiran pati glikogen 3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan terdapat lisosom, apakah fungsi kedua organella tersebut sama / menggantikan, jelaskan! Fungsi lisosom dan vakuola berbeda. Lisosom dianggap sebagai organ pencernaan intraseluler karena lisosom mengandung enzim hidrolisis yang dapat mencerna protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Selain itu, lisosom juga dianggap sebagai alat pertahanan sel karena dapat mencerna bakteri yang difagosit oleh sel. Fungsi lisosom dapat diurai menjadi a. Mencerna zat-zat yang belum dapat diurai b. Menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi c. Merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan Sedangkan vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan baik padat atau cair yang tertelan sekaligus menyimpan zat-zat yang akan dieksresikan. Vakuola juga dapat membantu melindungi tumbuhan terhadap predator dengan mengandung senyawa yang beracun atau tidak menyenangkan bagi hewan. Tumbuhan menyimpan air di dalam vakuola-vakuolanya. 4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding sel hewan? Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap dan tidak beraturan. b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. 1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang merah atau sel daun Rhocheo discolor pada gambar 1 dan 2? Jelaskan! Pada gambar 1 keadaan sel tidak mengerut, warna ungu nampak penuh dan merata. Keadaan sel tumbuhan yaitu dalam keadaan hipertonis atau dalam konsentrasi tinggi. Sedangkan air dalam keadaan hipotonis atau memiliki konsentrasi rendah. Jadi air akan mengalir dari konsentrasi rendah air disekitar sel menuju ke konsentrasi tinggi sel tumbuhan itu sendiri yang menyebabkan sel tumbuhan tidak mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam sel. Untuk gambar 2 keadaan sel mengerut, warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah atau tepi, menunjukkan adanya pelepasan membran sel dari dinding sel. Sel Rhoeo discolor setelah pergantian medium menjadi larutan gula 20%, sel tumbuhan dalam keadaan hipotonis memiliki konsentrasi rendah sehingga terjadi plasmolisis. Gula bersifat hipertonis atau memiliki konsentrasi tinggi. Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah dalam sel tumbuhan, menuju ke kerapatan tinggi larutan gula 20%. Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan tersebut keluar dari sel. 2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor gambar 2 setelah diberi larutan gula 20% segera ditetesi kembali dengan air, apakah yang terjadi? Jelaskan! Keadaan sel tidak mengerut kembali, warna ungu nampak penuh dan merata lagi. Sel Rhoeo discolor yang ditetesi dengan air yang sebelumnya sudah ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan tersebut akan kembali dalam keadaan hipertonis memiliki konsentrasi tinggi, sedangkan air memiliki konsentrasi rendah. Jadi air akan mengalir dari konsentrasi rendah air disekitar sel menuju ke konsentrasi tinggi sel tumbuhan itu sendiri yang menyebabkan sel tumbuhan tidak mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam sel. 3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif! No Transpor Aktif Transpor Pasif 1 Membutuhkan energi Tidak membutuhkan energi 2 Berpindah dari konsentrasi Berpindah dari konsentrasi 3 tinggi ke konsentrasi rendah Meliputi difusi dan osmosis rendah ke konsentrasi tinggi Meliputi pompa Na-k, endositosis dan eksositosis J. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel bawang merah terdiri dari sitoplasma, nucleus dan dinding sel. Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid lemak dan lipoprotein yang sangat teratur. Sedangkan Rhoeo discolor terdiri dari struktur yang lebih kompleks, terdiri dari dinding sel, pigmen antisianin, sel penjaga, sel tetangga, kloroplas dan celah stomata. Pigmen antisianin pada daun Rhoeo discolor ini yang menyebabkan daun menjadi berwarna ungu serta dilengkapi dengan stomata. Untuk peristiwa Plasmolisis, plasmolisis sendiri merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Plamolisis terjadi karena sel tumbuhan diletakkan di dalam medium yang bersifat hipertonik konsentrasi tinggi. Sehingga air dalam sel akan keluar dari dinding sel menuju ke larutan yang kerapatannya tinggi. Dalam praktikum ini, kami memakai larutan gula 20% sebagai medium yang bersifat hipertonis. Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah dalam sel tumbuhan, menuju ke kerapatan tinggi larutan gula 20%. Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan tersebut keluar dari sel. Sel tumbuhan sendiri tidak bisa mencegah peristiwa plasmolisis. Tetapi peristiwa plasmolisis ini dapat dibalikkan jika sel diletakkan di dalam larutan hipotonik. Plasmolisis yang parah dapat menyebabkan kematian sel tumbuhan. K. LAMPIRAN SKami sedang melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 16x. SKami sedang melakukan pembuatan sampel yang akan diteliti, diantaranya bawang merah, daun Rhoeo discolor dan sel epitel rongga mulut/pipi. Sel epitel rongga mulut Sel bawang merah. Sel daun Rhoeo discolor menggunakan medium air, lalu medium larutan gula 20% dan yang terakhir medium air lagi. Padasel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.20 10: 249). Amati objek menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10X, 40X, dan 100X. 9. Gambar fase-fase mitosis yang ditemukan. LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA XI MENGENAL TIPE KERAGAMAN Oleh : Nama : Advent Fika PENGENALAN MIKROSKOP DAN SEL TUMBUHAN Laporan Praktikum Biologi INDRA JATMIKA LIRAN 1610512210018 KELOMBOK 5 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... i DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. ii DAFTAR GAMBAR……………………………………………………............. iii PENDAHULUAN…………………………………………………………....…... 1 Latar Belakang …………………………………………………………... 1 Tujuan…………………………………………………………………… 2 TINJAUAN PUSTAKA.…………………………………………………………. 3 BAHAN DAN METODE………………………………………………………... 8 Bahan dan Alat…………………………………………………………… 8 Bahan……………………………………………………………... 8 Alat……………………………………………………………….. 8 Waktu dan Tempat.……………………………………………………… 8 Prosedur Kerja………………………………………………………….... 9 HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………. 10 Hasil…………………………………………………………………….. 10 Pembahasan…………………………………………………………….. 16 KESIMPULAN…………………………………………………………………. 21 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Hasil pengamatan bagian mikroskop ....................................................... 10 2. Hasil pengamatan sel tanaman Sawi………............................................. 11 3. Hasil pengamatan sel tanaman Singkong……………………………….. 12 4. Hasil pengamatan sel tanaman Adam Hawa……………………………. 13 5. Hasil pengamatan sel tanaman Kunyit………………………………….. 14 6. Hasil pengamatan sel tanaman Hydrilla………….……………………... 15 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Gambar hasil pengamatan bagian mikroskop ......................................... 10 2. Gambar hasil pengamatan sel tanaman Sawi………............................... 11 3. Gambar hasil pengamatan sel tanaman Singkon….…………………….. 12 4. Gambar hasil pengamatan sel tanaman Adam Hawa..…...……………... 13 5. Gambar hasil pengamatan sel tanaman Kunyit..………………………... 14 6. Gambar hasil pengamatan sel tanaman Hydrilla………………………... 15 PENDAHULUAN Latar Belakang Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering dipakai dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi adalah Mikroskop Winatasasmita, 1986. Mikroskop bahasa Yunani micros = kecil dan scopein = melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi Pramesti, 2000. Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van Leeuwenhock 1632-1723 . Tahun 1675 Antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga ia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi Purba et al, 1999. Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil. Sel terbagi menjadi dua tipe yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik 2 dari kedua tipe tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel eukariot memilik karakteristik tersebut sedangkan sal prokariot tidak Campbell 2000 Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Semua fungsi di atur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme hidup, karena ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang akan tetapi bisa di lihat dengan bantuan mikroskop Al Mubin 2012 TUJUAN Tujuan dari praktikum ini antara lain untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop, menggunakan mikroskop dengan baik dan benar, dapat membedakan bentuk sel mati dan hidup, mempelajari sel-sel pembangun pada jaringan tumbuhan serta dapat mengetahui bagian-bagian sel tumbuha melalu pengamatan preparat mikroskop. TINJAUAN PUSTAKA Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek 1632 – 1723 yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing – masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang di tanam dalam kerangka kuningan dan perak, Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat di capainya hanyalah 200 – 300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang Purba 1999. Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa okuler dan lensa objektif. Baik okuler maupun objektif di rancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya di pasang pada roda berputar yang di sebut gagang putar Volk 1984. Beberapa alat bantu yang dapat di gunakan seperti alat pembesar luv yang biasa di gunakan untuk memperbesar tulisan, namun alat ini memilki kelemahan berupa keterbatasan dalm pembesarannya. Mikroskop pada era sekarang sangat berguna karena memiliki keunggulan yang jauh lebih tinggi d bandingkan alat pembesar luv. Mikroskop banyak digunakan di bidang kedokteran untuk meneliti berbagai bentuk penyakit, pemeriksa darah dan lain – lain Lay 1992. Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan pengguanaan tertentu. Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop harus berukuran kecil dan tipis agar dapat di tembus cahaya Volk 1984. Menurut Volk 1984 dan Hart 1972 mikroskop terbagi menjadi bermacam-macam yaitu 4 1. Mikroskop Cahaya Mikroskop ini mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sitem lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa objektif dan okuler berada di kedua ujung tabung tersebut. Lensa okuler pada mikroskop cahaya bisa berbentuk monokuler atau binokuler. Pada ujung bawah mikroskop Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa di pasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. 2. Mikroskop Pender Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau anti gen seperti bakteri atau virus dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula–mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan perwarna reaksi antibodi – antigen itu bersifat khas maka persitiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang di maksud ada dan di lihat oleh antibodi yang ditandai oleh pewarna pendar. 3. Mikroskop Medan Gelap Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati daya pisah mikroskop majemuk. 5 4. Mikroskop Fase Kontras Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras Volk 1984. 5. Mikroskop Elektron Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe yaitu mikroskop elektron scanning SEM dan Mikroskop elektron transmisi TEM. SEM digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel dan objek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati detil struktur internal sel. Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada yang disebut sentral yaitu nukleus dan di kelilingi oleh sitoplasma yang di batasi oleh membran inti dan batas terluar di lapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus yaitu membran plasma Hart 1972. Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan fungsional kehidupan Schultze 1874. Sejarah penemuan sel bahwa pada awala abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang 6 pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalu mikroskop. Pada pertengahan abad Robert Hooke seorang kuantor dari inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut sturktur yang dilihatnya itu dengan nama latin yaitu Cellulae yang bearti ruang kecil Fita Kurniasari 2011. Pada tahun 1655 sel ditemukan oleh Robert Hooke. Hooke mengambil sebagian dari jamur yang ada di botol yang kemudian ditelitinya, kemudian dia melihat bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang kemudian diberi nama sel. Dalam tubuh kita terdapat jampir 200 jenis sel. Pada umumnya sel memiliki struktur tubuh yang sama tetap bentuknya bisa berbeda-beda. Perbedaan bentuk sel terkait dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan tempat di mana mereka berada Sema 2007. Menurut Prasaja 2009 semua sel-sel mirip dalam tiga aspek yaitu 1. Membran plasma adalah membran terluar sel. Membran ini memisahkan aktifitas metabolisme dari peristiwa di luar sel, tetapi tidak mengisolasi bagian dalam sel. Air, karbon dioksida, dan oksigen dapat menembus membran ini. Zat lain dapat menembus dengan bantuan protein membran. 2. Semua sel eukariota memulai kehidupan dengan sebuah nukleus. Bentuk yang memiliki membran ganda ini mengandung DNA sel prokariota terpusat di bagian sitoplasma yang disebut nukleoid. 3. Sitoplasma merupakan campuran semua fluida dan air, gula ion, dan protein yang berada di antara membran plasma dan daerah DNA. Berbagai 7 komponen sel berada di dalam sitoplasma. Contohnya ribosom, struktur tempat pembentukan protein terdapat di sitoplasma. Hubungan fisik, perbandingan antara permukaan dan volume mempengaruhi ukuran dan bentuk sel. Dengan perbandingan ini, volume objek meningkat dalam pangkat diameternya sedangkan luas permukaan meningkat dalam kuadran Prasaja 2009. Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut. Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari makhluk hidup, hal itu ditandai dengna adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Campbell 2000. Sel selain berukuran kecil juga rumit dalam organisasinya, sehingga berbagai kesulitan dihadapi para peneliti. Sebuah sel sulit diamati strukturnya, sulit di ungkapkan komposisi molekulnya dan lebih sulit lagi masih harus menjelaskan fungsi berbagai komponennya. Begitu beraneka ragamnya teknikteknik percobaan yang telah di kembangkan untuk mengkaji sel. Sebagian besar kemajuan dalam biologi sel termasuk hal yang menarik dalam masa-masa mutakhir ini telah meloncat ke pengenalan pemakaian metode-metode baru, untuk dapat benar-benar memahami biologi sel orang harus dapat mengerti sesuatu dari teknik-teknik percobaan Subowo 1995. BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah Batang sawi Brassica juncea L., batang adam hawa Rhidiscolor, batang singkong Manihot utilisima, Rimpang kunyit Curcuma domestica dan batang hydrilla Hydrilla verticillata digunakan sebgagai objek pengamatan. Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Mikroskop digunakan untuk mengamati objek, slide glass, cover glass, silet digunakan untuk memotong objek setipis mungkin, pensil warna digunakan untuk mewarnai gambar, alat tulis digunakan untuk menulis atau menggambar, kamera digunakan untuk memfoto objek yang diamati, lembar protest digunakan untuk menjawab soal latihan sebelum praktikum, lembar posttest digunakan untuk menjawab soal latihan setelah praktikum dan lembar laporan sementara digunakan untuk menggambar mikroskop dan objek yang diamati. Waktu dan Tempat Praktikum ini di laksanakan pada hari Rabu, 19 oktober 2016 pada pukul – WITA. Di Laboratorium Biologi Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. 9 Prosedur Kerja 1. Letakkan mikroskop di tempat yang terang, buka diafragma secara maksimal. 2. Atur posisi cermin sedimikian rupa sehingga kaca kondensor menjadi terang. 3. Aturlah diafragma sehingga diperoleh pencahayaan yang cukup. 4. Naikkan kondensor secara maksimal dengan memutar tombol kondensor. 5. Tempatkan preparat di meja mikroskop. 6. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif hamper menyentuh gelas penutup. 7. Gunakan lensa okuler dan lensa objektif dengan perbesaran lemah terlebih dahulu. 8. Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati di bawah mikroskop. 9. Melalu lensa okuler amati preparat sampai terokus dengan cara memutar pemutar kasar dan pemutar halus. 10. Amati bentuk sel, bagian sel yang hidup dan menggambarkan hasil pengamatan dan diberikan keterangan yang jelas. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dlihat pada beberapa tabel berikut Tabel Pengamatan Bagian-bagian Mikroskop Gambar 1. Mikroskop Cahaya Monokuler KETERANGAN 1. Lensa okuler 2. Lensa objektif 3. Kondensor 4. Tabung 5. Revolver 6. Makrometer 7. Mikrometer 8. Lengan mikroskop 9. Diafragma 10. Meja mikroskop 11. Sendi inklinasi 12. Cermin 13. Penjepit 14. Kaki mikroskop 11 Tabel Pengamatan Bagian-bagian Sel Gambar 2. Penampang melintang sel batang Sawi Brassica juncea L. 1 2 3 Keterangan Bagian Sel 1. Dinding Sel 2. Inti sel 3. Sitoplasma 12 Gambar 3. Penampang melintang sel Batang Adam Hawa Rhidiscolor 1 3 2 Keterangan bagian sel 1. Dinding sel 2. Inti sel 3. Ruang antar sel 13 Gambar 4. Penampang melintang sel Batang Singkong Manihot utilisisma 1 2 Keterangan bagian sel 1. Dinding sel 2. Ruang antar sel 14 Gambar melintang sel Rimpang Kunyit Curcuma domestica 2 3 1 Keterangan bagian sel 1. Dinding sel 2. Sitoplasma 3. Inti Sel 15 Gambar 6. Penampang melintang sel Batang Hydrilla Hydrilla verticillata 2 1 3 Keterangan Bagian Sel 1. Dinding sel 2. Sitoplasma 3. Inti sel Pembahasan Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop itu sendiri terdiri dari mikroskop cahaya, mikroskop pender, mikroskop fase kontras, mikroskop ultraviolet, mikroskop medan gelap dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan cahaya matahari. Mikroskop cahaya terbagi menjadi dua yaitu monokuler dan binokuler. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop yaitu bagian optik dan bagian non optik. Bagian optik terdiri dari Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang di pantulkan oleh cermin dan memusatkan ke objek, lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dibentk lensa objektif, lensa objektif berfungsi memperbesar benda yang akan diamati. Bagian dari non optik terdiri dari Kaki berfungsi sebagai penyangga mikroskop, lengan berfungsi sebagai tempat pengamat memegang mikroskop, meja benda berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati, tabung berfungsi sebagai penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif, revolver berfungsi mengatur pembesaran lensa objektif yang diinginkan, diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mengenai preparat, cermin berfungsi menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima, makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat agar mendapatkan kejelasan objek yang diinginkan, mikrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat agar mendapatkan kejelasan 17 gambaran objek yang diinginkan dan sendi inklinasi berfungsi mengatur tegaknya mikroskop. Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusun dari jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat dibedakan menjadi sel hidup dan sel mati. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri ciri kehidupan antara lain melakukan metabolisme, peka terhadap rangsang danaktifitas hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki bagian sel yang terdapat di bagian dalam dinding sel seperti membrane sel, inti sel dan sitoplasma. Suatu sel dikatakan mati apabila tidak ada dijumpai aktifitas kehidupan. Jadi di dalam dinding sel hanya berupa ruang kosong saja, sel menjadi mati disebabkan beberapa fakor misalnya faktor lingkungan. Penampang melintang sel sawi Brassica Menurut Rukmana 1994 berdasarkan klasifikasi dalam tatanama sistematika tumbuhan, tumbuhan sawi termasuk dalam Kingdom Plantae Divisi Spermatophyta Kelas Angiospermae Sub kelas Dicotyledonae Ordo Rhoeadaless Famili Cruciferae Brassicaceae Genus Brassica Spesies Brassica juncea L. 18 Dari hasil pengamtan, sel batang sawi Brassica juncea L. tmempunyai inti sel, sitoplasma dan dinding sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut. Bentuk sel sawi ini berbentuk bulat tidak beraturan dan berwarna putih kehijauan. Penampang melintang sel adam hawa Rhidiscolor Menurut Hapsoh 2008 berdasarkan klasifikasi dalam tatanama sistematika tumbuhan, tumbuhan adam hawa termasuk dalam Kingdom Plantae Subkingdom Tracheobionta Superdivisi Spermatophyta Divisi Magnoliophyta Kelas Liliopsida Ordo Commelinales Famili Commelinaceae Genus Rhoea Spesies Rhoea discolor Dari hasil pengamatan, sel batang adam hawa Rhidiscolor mempunyai inti sel, dinding sel dan ruang antar sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas di dalam sel tersebut. Bentuk sel adam hawa ini berbentuk heksagonal. Penampang melintang sel singkong Manihot utilisima Menurut Uhan 2013 berdasarkan klasifikasi dalam tatanamasistematika tumbuhan, tumbuhan adam hawa termasuk dalam 19 Kingdom Plantae Divisi Spermatophyta Sub divisi Angiospremae Kelas Dicotilae Ordo Euphorbiales Famili Euporbiaceae Genus Manihot Spesies Manihot utilisima Dari hasil pengamatan, sel batang singkong Manihot utilisima mempunyai dinding sel dan ruang antar sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang mati karena di dalamnya tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktifitas apapun yang terjadi. Penampang melintang sel kunyit Curcuma domestica Menurut Hapsoh dan Hasanah 2011 berdasarkan klasifikasi dalam tatanama sistematika tumbuhan, tumbuhan kunyit termasuk dalam Kingdom Plantae Divisi Spermatophyta Sub divisi Angiospermae Kelas Monocotyledoneae Ordo Zingiberales Famili Zingiberaceae Genus Curcuma Spesies Curcuma longa L. 20 Dari hasil pengamatan, sel rimpang kunyit Curcuma domestica mempunyau inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Sel initermasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut. Bentuk sel kunyit ini berbentuk bulat tidak beraturan dan berwarna kekuningan. Penampang melintang sel hydrilla Hydrilla verticillata Menurut Steenis dan Kruseman 1957 berdasarkan klasifikasi dalam tatanama sistematika tumbuhan, tumbuhan kunyit termasuk dalam Kingdom Plantae Divisi Spermatopyhta Sub divisi Magnoliophyta Kelas Liliopsida Ordo Hydrocharitales Famili Hydrocharitacaea Genus Hydrilla Spesies Hydrilla verticillata Dari hasil pengamatan, sel batang hydrilla Hydrilla verticillata mempunyai inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Sel ini termasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut. Bentuk sel hydrilla ini bulat tidak beraturan dan berwarna kehijauan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari hasil praktikum ini dapat diambil kesimpulan 1. Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat benda-benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. 2. Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik dan non optik. 3. Sel adalah unit terkecil dari tubuh makhluk hidup. 4. Sel bisa dibedakan menjadi sel hidup dan sel mati. Suatu sel di katakan hidup jika memiliki inti sel dan melakukan aktifitas kehidupan sedangkan sel mati tidak memiliki inti sel dan tidak melakukan aktifitas kehidupan. 5. Dari 5 sel yang diamati, empat sawi,adam hawa, kunyit, hydrilla di antaranya termasuk sel hidup dan satusingkong diantaranya termasuk dalam sel mati. SARAN Manajemen waktu sangat diperlukan agar praktikum ini bisa berjalan lebih lancar lagi. DAFTAR PUSTAKA Al Biologi Sel Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Campbell,Nail, Gul, dan Hapsoh dan Hasanah, Tanaman Obat dan Medan. Hapsoh, Tanaman Obat Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Federation of American Scienties for Experiment Kurniasari, Praktikum Biologi Dasar. Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pramesti,H, dan Kedokteran Universitas Lambung Prasaja, Purba M dan Kawan Rukmana, Petai dan In Cell Steenis, dan Tumbuhan atau Taksonomi Tumbuhan sampai dari Kingdom Volk dan Dasar Edisi Kelima Jilid Winatasasmita, Hewan dan Pembuluhkayu atau xilem (dari xylem, dari bahasa Yunani kuna ξυλον / Lat. xylon, yang berarti "kayu") merupakan salah satu dari dua kelompok utama jaringan pembuluh yang dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).Pembuluh kayu berfungsi menyalurkan zat bahan fotosintesis dari akar ke daun.Pembuluh kayu merupakan saluran utama bagi transportasi air 33% found this document useful 6 votes15K views16 pagesDescriptionPengamatan sel tumbuhan, hewan, dan sel darahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?33% found this document useful 6 votes15K views16 pagesLaporan Praktikum Pengamatan SelJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Mengamatipreparat dengan menggunakan mikroskop 7. Menggambar obyek yang teramati dibawah mikroskop. Sebutkan 3 organel penyusun sel tumbuhan hasil pengamatan di bawah KEGIATAN 2 Membandingkan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan Berdasarkan Foto Referensi Tujuan : 1. Mengetahui organel-organel penyusun sel tumbuhan 2. mengetahui organel-organel
Download Free PDFDownload Free PDFLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiLaporan Praktikum Mikroskop dan Sel - Praktikum BiologiMuhammad Rifky2019PRAKTIKUM BIOLOGI UMUMRelated PapersPraktikum Biologi Umum - Cara Menggunakan Mikroskop dan Pengamatan SelIan Fadilah NurView PDFPenuntun Praktikum BIOLOGI UMUMFelixs GinolaView PDFLaporan Praktikum BiologiVeronika Anggi Kusuma WardaniView PDF75198PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN DAN FORMAT LAPORANNYA 2Firman WahidiView PDFPenggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur SelLaila QonitaLaporan biologi umum acara 1 BAB Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur SelView PDFLAPORAN PRAKTIKUM ACARA I MIKROSKOP PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM JANUARI 2013 ACARA I MIKROSKOPRobby KurniaView PDFMODUL BIO UMUM UNMAIpin AripinView PDFPraktikum 1mufti hanifView PDFPengenalan Mikroskop, Pembuatan Preparat Segar, Pengamatan Aliran Sitoplasma, Zat Ergastik Pati dan Kristal, Pembuatan Larutan Sukrosa, dan PlasmolisisHany HusnulView PDFbiologi umumElsi Aryantipraktikum tentang pengnalan alat, ekosistem etcView PDF zaxFdSI. 489 371 238 331 285 69 312 45 292

laporan praktikum pengamatan sel hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop